Yang melayangkan pesan singkat dengan sopan, baik dan lengkap sudah saya layani. Akan tetapi bagi anda yang menyampaikan pesan singkat tidak dengan semestinya tidak saya layani. Beberapa pertanyaan rutin yang selalu muncul:
- Mengapa nilai saya tidak seperti yang saya harapkan? Anda merasa selalu masuk kuliah, selalu mengumpulkan tugas, selalu mengikuti ujian, tapi nilai anda masih rendah. Sekarang saya balik nanya, apakah anda benar-benar belajar? Kalau anda benar-benar belajar, anda tidak akan "sekedar" mengumpulkan tugas dan "sekedar" mengikuti ujian. Semua soal ujian sudah saya publikasikan di power point saya. Kalau anda benar-benar mengumpulkan tugas, pasti anda mengerjakan soal-soal yang ada di power point saya. Tidak asal mengerjakan apa lagi mencontek pekerjaan teman.
- Mengapa nilai saya tidak keluar? Jika di website ini nilai anda keluar, tapi di SIA tidak keluar, anda bisa melaporkan ke saya, dan apabila ternyata ada kendala teknis di SIA kampus, saya akan bantu sampaikan ke bagian teknis. Akan tetapi jika di website ini nilai anda tidak keluar (dan biasanya saya highlight merah), berarti anda sampai dengan waktu yang sudah saya tentukan masih belum mengumpulkan SIMU, atau mungkin lebih parah lagi, belum membayar SPP. Sampai dengan waktu yang saya tentukan itu kapan, Bu? Pada saat ujian pasti saya akan berkata, "Besok silakan dikumpulkan fotokopian SIMU anda di meja saya, atau anda bisa emailkan scan / foto SIMU atau bukti pembayaran SPP terakhir anda ke saya." Lha terus nilai saya gimana, Bu? Sudah terlanjur bayar SPP, tapi nilai saya tidak keluar. Pertama, sudah menjadi kewajiban anda membayar SPP tepat pada waktunya, jadi jangan ada kata "terlanjur". Bu Dyah mengada-ada, masak gara-gara masalah SIMU, nilai saya tidak dikeluarkan. Haloooo.... apa saya harus lebih keras lagi? SIMU adalah Surat Ijin Mengikuti Ujian, alias Kartu Ujian. Seharusnya, kalau anda tidak membawa kartu ujian, maka anda tidak boleh ikut ujian. Kedua, saya memberikan jalan keluar bagi anda. Silakan mengulang mata kuliah yang sama dengan saya. Jika nilai anda di awal B, kemudian setelah mengulang jadi C, saya tetap akan memberikan nilai B bagi anda. Jika nilai anda di awal C, kemudian setelah mengulang jadi A, maka saya akan memberikan nilai A bagi anda. Jadi saya pilih yang lebih baik.
- Mengapa SMS saya tidak dibalas? Pada saat jempol menggantikan mulut untuk berbicara, rupanya si jempol ini harus diajari sopan santun dan tata krama terlebih dahulu. Mengapa? Karena dibandingkan mulut, jempol letaknya lebih jauh dari otak. Sehingga sering kali pada saat si jempol ini berbicara, dia tidak berpikir terlebih dahulu. Si jempol ini tidak tahu cara menyapa dengan baik, cara memperkenalkan diri dengan baik, dan cara menutup pembicaraan dengan baik. Karena si jempol ini tidak tahu bahwa orang yang diajaknya berbicara juga tidak mengenal dirinya dan tidak mengenali nomer hpnya. Si jempol ini merasa bahwa dirinya artis terkenal yang dikenal oleh setiap jempol yang lain. Jangan-jangan pada saat jari-jari saya bicara seperti ini, (karena jari-jari saya yang ngetik/bicara), si jempol tadi tidak mudeng. Kenapa tidak mudeng, bu? Karena ya itu tadi, jarak jempol ke otak lebih jauh dibandingkan jarak mulut ke otak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar